Home » » Istri Ryo Wartawan Korban Pembunuhan 'Protes' Rekonstruksi Polisi

Istri Ryo Wartawan Korban Pembunuhan 'Protes' Rekonstruksi Polisi

Written By Unknown on Saturday 8 December 2012 | 12:31

Manado, (cybersulutnews.com) Pembunuhan wartawan SKH Metro, Aryono Linggotu telah direkonstruksi Polres Manado, Jumat (07/12). Namun, Nisa, istri Alm Aryono Linggotu kecewa karena tidak dilibatkan untuk menyaksikan rekonstruksi yang menewaskan suami tercintanya itu dengan 14 tusukan oleh tersangka, Jimmy Kansil (17).

Pelak saja Nisa langsung mendatangi kantor Polres Manado bersama kakaknya untuk menanyakan mengenai tidak diundangnya pihak keluarga untuk menyaksikan rekonstruksi terbunuhnya wartawan Metro, Grup Harian Komentar.

"Kami heran saja, kenapa pihak Polres Manado tidak mengundang kami keluarga untuk saksikan rekonstruksi. Padahal sebelumnya polisi sudah janjikan untuk bisa terus memantau perkembangan pembunuhan," tukas Nisa. 

Kapolres Manado, Kombes Amran Ampulembang melalui Kasat Reskrim AKP AA Nanang Nugroho Sik dikonfirmasi mengatakan, semua itu ada pertimbangan penyidikan.

"Masalah kenapa pihak keluarga korban tidak beri informasi bahwa itu semua ada pertimbangan penyidik. Dan kami berjanji akan memberikan keadilan kepada keluarga meskipun tidak dihadirkan dalam rekonstruksi kali ini," katanya.

Seperti diketahui insan Pers kembali berduka atas meninggalnya Aryo Linggota (26) warga Kelurahan Banjer Lingkungan 1, bekerja di Harian Metro. Almarhum meninggal dengan 14 luka tusukan benda tajam.

Berdasarkan pengakuan rekan korban Umar Raiz biasa disapa Ego (21), warga yang bersama dengan korban, awalnya sekitar pukul 3:30, Jumat pagi tadi, berencana membeli Nasi Kuning (Naskun) dengan mengendarai sepeda motor korban. Saat berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kelurahan Tikala Baru, motor yang ditumpangi korban bersama Ego mogok ditengah jalan.

Selang beberapa menit, Ego mengaku mendengar suara lelaki yang berteriak menyebutkan Koban merupakan pelaku yang membunyikan gas motor dengan kencang. Berawal dari suara itu, 2 orang yang tidak dikenal datang sambil membawa batu digenggaman mereka dan menghampiri korban dan saksi.

Saksi yang saat itu berjarak 3 meter dari korban berteriak kalau bukan mereka yang membunyikan motor dengan kencang. "Bukan torang yang gas-gas motor," kata Ego.

Umar Raiz (Ego), Saksi Pembunuhan yang juga teman Korban Saksi pun melihat korban mulai dikerumuni banyak orang, pelak saja saksi menghindar dan mencari pertolongan namun tetap kembali ke lokasi kejadian sebanyak tiga kali. Saat kembali ke TKP untuk ketiga kalinya, saksi melihat korban sudah tertelungkup bersimbahkan darah dan Selanjutnya saksi dibawa pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Saksi juga mengakui bahwa, korban sempat menelepon temannya bernama Ipay dan Saksi juga tidak melihat secara langsung terjadinya penikaman, karena dirinya sibuk mencari bantuan.

Pengakuan Ipay, rekan korban yang sempat dihubungi korban, bahwa korban sempat menelepon dirinya sebanyak 2 kali, untuk menanyai posisi Ipay. Saat korban menelepon kedua kalinya, pembicaraan yang kurang lebih 2 menit tersebut langsung terputus. Berselang 5 menit, Ipay menerima sms yang menyebutkan kalau, korban telah ditikam.

Pelaku pembunuhan Jimmy Kansil (15) seorang siswa SMP dibekuk di rumahnya di Kelurahan Dendengan Dalam, saat sedang tidur. Jimmy tak bisa berkelit, ia mengakui semua perbuatannya. Sebilah pisau pun diamankan sebagai barang bukti.

Kepada Polisi, Jimmy menjelaskan, ia menganiaya Ryo hingga tewas, karena menyangka korban yang membuat keributan di sekitar lokasi duka di Kelurahan Tikala Baru. "Saya kira dia (Ryo) yang buat keributan," ujarnya.

Tanpa bertanya duduk masalah, Jimmy mengungkapkan langsung menikam korban.

Ia menjelaskan, sasaran pertama pisaunya di dada sebelah kanan, kemudian menyasar lengan kanan. Tusukan ketiga di leher membuat ryo jatuh dari sepeda motor, setelah itu, Jimmy mengatakan, tak hafal lagi, berapa tikaman yang ia layangkan. Dari hasil autopsi setidaknya ada 14 luka, 11 di antaranya luka tusukan, sisanya sayatan.

Usai menikam, kata Jimmy, ia bersama empat rekannya meninggalkan korban tewas di lokasi kejadian. Meski korban sudah terkapar tak berdaya, tak ada usaha mereka untuk menolong korban.
Share this article :

Post a Comment

Komentar Sobat sangat bermanfaat untuk perkembangan blog ini. Terima Kasih!!!

 
Support : Creating By | Admin | Bolmut News
Copyright © 2013. Kumpulan Berita - Berita Terupdate || Bolmut News - All Rights Reserved